Seperti kegiatan-kegiatan pada umumnya, sebuah jurnal tentu tertuliskan selama rentang waktunya, entah secara lisan maupun secara tertulis. Dalam kesempatan kali ini, jurnal tersebut tidak hanya sebagai pengingat kegiatan yang telah terjadi, tetapi sebagai bukti yang konkret bahwa kegiatan tersebut memang benar-benar terjadi. Penasaran seperti apa, mulai dari awal kegiatan Fabrikasi Logam selama total dua minggu ini sampai akhirnya? Mari kita lihat bersama!
Penerapan Prinsip K3LH
Tanpa diragukan, materi ini akan selalu ada dan selalu dilabeli sebagai ‘wajib’ dalam setiap kegiatan, bahkan dalam setiap langkah dalam hidup manusia. oleh karena itu, dalam paparan pembuka pada Senin, (14/03/2022), Sudi Utomo sebagai Kepala Departemen K3LH Divisi Keamanan PT PAL Indonesia menyampaikan salah satu hal yang wajib untuk diketahui, dimiliki, dipahami, serta dilaksanakan oleh seluruh peserta tanpa terkecuali, yakni Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang secara khusus dalam konteks Pelatihan dan Sertifikasi Bidang Fabrikasi Logam adalah prosedur Keselamatan dan Kesehatan Konstruksi dan Welding/Pengelasan.
Himbauan-himbauan dijelaskan oleh beliau demi menjamin prosedur keselamatan para peserta selama pelatihan berlangsung, sejalan dengan resiko tinggi dalam pekerjaan fabrikasi serta pengelasan.
Menerapkan Prosedur Mutu
Materi yang kedua adalah pemaparan mengenai Prosedur Mutu oleh Edy Supana yang menjabat sebagai Kepala Biro QA Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Indonesia (Persero). Sesuai dengan judulnya, penyampaian materi berkutat di sekitar bidang mutu atau kualitas, demi memenuhi satisfactory atau kepuasan pelanggan.
“Produk yang bermutu bukanlah produk yang mahal, akan tetapi produk yang bermutu adalah produk yang mendapatkan pengakuan oleh pelanggan. Hal ini dikarenakan, mutu produk tersebut ditentukan oleh pelanggan,”
Itu adalah sepatah dua patah kalimat yang disampaikan oleh beliau kepada para peserta, untuk membuka pemahaman baru bagi peserta pelatihan. Pentingnya prosedur mutu adalah demi memenuhi permintaan spesifikasi pelanggan, sehingga semua itu akan berdampak pada meningkatnya level integritas instansi, yang juga berarti reliability produk akan semakin dipercaya.
Menggunakan Perkakas Bertenaga Motor
Hari pertama dari jurnal peserta diakhiri oleh materi yang disampaikan oleh Yovie Rachmatullah, seorang instruktur Jurusan Konstruksi Kapal Baja SMK Teknik PAL Surabaya. Dalam materi tersebut, yakni penggunaan perkakas bertenaga tangan dan motor, beliau menerangkan beberapa-beberapa prosedur mengenai alat-alat yang biasa digunakan dalam proses fabrikasi logam, seperti mesin gerinda, mesin drilling, dan lain sebagainya.
Tujuan dari penyampaian materi ini adalah agar peserta dapat mengenal, membiasakan diri, serta memahami tata cara pemakaian, juga prosedur keselamatan ketika menggunakan alat-alat tersebut dalam sesi praktek Pelatihan dan Sertifikasi Bidang Fabrikasi Logam.
Menggambar dan Membaca Gambar Teknik
Pada hari kedua dan selanjutnya, para peserta perlahan dibawa menuju ke inti dari pelatihan dan sertifikasi ini. Dengan begitu, materi keempat oleh Nono Budi Setiawan bersama dengan Danang Kurniawan, yang masing-masing adalah purnawirawan, serta Instruktur Kejuruan Konstruksi Kapal Baja SMK Teknik PAL Surabaya. Dalam bab materi selama dua hari kerja tersebut, beliau memaparkan materi mengenai cara untuk menggambar dan membaca gambar teknik secara manual mengenai gambar konstruksi dan bukaan konstruksi, yang dengan kata lain tanpa menggunakan software CAD di komputer.
Nono Budi Setiawan menjelaskan alasan mengapa materi ini dibutuhkan oleh peserta, bahwa setiap ilmu haruslah memiliki dasar, dan dasar yang dimaksud tersebut adalah metode manual oleh tangan sebelum terjun menggunakan metode otomatis berupa Computer-Aided Design (CAD). Dengan menguasai dasar, peserta diharapkan mampu memahami lanjutan-lanjutan dari materi bidang Fabrikasi Logam dengan lebih mudah dan lancar. Layaknya sebuah akar, semakin kuat dan semakin luas dia, maka batang serta rantingnya juga pasti akan kokoh.
Menggambar dan Membaca Gambar Teknik – CAD
Setelah puas satu hari mempelajari dasar-dasar atau manual dari menggambar dan membaca gambar-gambar teknik yang dibutuhkan dalam praktek fabrikasi logam, hari selanjutnya peserta dibawa ke tingkatan selanjutnya yaitu menggambar dan membaca gambar teknik secara otomatis, secara canggih dengan aplikasi CAD—atau Computer-Aided Design. Dalam satu hari kerja penuh, peserta diberikan materi CAD oleh Danang Kurniawan bersama dengan Yovie Rachmatullah, yang kurang lebih adalah interpretasi lebih kompleks dari gambar teknik manual yang telah dipaparkan oleh Nono Budi Setiawan.
Pemberian materi CAD ini jugalah merupakan materi yang esensial, yang memanglah harus dipahami serta diaplikasikan nantinya sebagai Fitter Fabrikasi Logam. Dengan menguasai langkah-langkah manual dengan menggambar di atas kertas, maupun dengan menggunakan metode otomatis dengan CAD, peserta diharapkan mampu membawa ilmu positif yang bermanfaat ketika kembali dari pelatihan nantinya.
Memotong dengan Gas Oxy Acyteline
Pada hari Jumat, (18/03/2022), akhirnya peserta tiba di bengkel Konstruksi Kapal Baja SMK Teknik PAL Surabaya untuk mengaplikasikan segala teori yang telah diterima selama empat hari sebelumnya. Dalam materi keenam inilah, Nono Budi Setiawan memaparkan teori praktis tentang pekerjaan praktek yang akan dilaksanakan oleh para peserta. Teori praktis tersebut adalah mengenai pemotongan pelat menggunakan gas Oxy Acyteline.
Sebelum peserta memulai prakteknya masing-masing, beliau memberikan contoh di hadapan para peserta tentang alat-alat praktek, cara penggunaannya, serta prosedur kerja yang harus dipatuhi selama berada di dalam bengkel, demi menjamin keselamatan, keamanan, serta kenyamanan seluruh pihak. Seusai instruksi singkat itulah para peserta secara individu mempraktekkan giat kerja pemotongan pelat, yang merupakan awal dari pekerjaan Fabrikasi Logam.
Mengelas dengan Las Busur Listrik (SMAW)
Semakin dekat dengan hari H uji kompetensi sertifikasi, peserta pelatihan bidang fabrikasi logam diajak untuk mencicipi bengkel Las 3, di mana para peserta akan melaksanakan proses pelatihan mengelas dengan Las Busur Listrik atau SMAW (Shielded Metal Arc Welding). Selama satu hari penuh, Wahyudi dan Kuswanto sebagai Instruktur Las PUSDIKLAT PAL Indonesia mengajarkan materi mengenai pelelahan metal dan Fillet Welding dengan metode SMAW dan menggunakan posisi pengelasan 1F serta 2F.
Tujuan dilaksanakannya pelatihan singkat mengenai pengelasan SMAW ini adalah untuk memfamiliarisasikan peserta terhadap teknik pengelasan, dengan harapan ketika pelatihan fabrikasi logam, para peserta dapat lebih meningkatkan kualitas hasil kerja.
Fabrikasi Logam
Pada akhirnya, setelah 7 hari mendalami materi-materi penunjang pelatihan dan sertifikasi bidang fabrikasi logam, peserta dibawa kembali ke Bengkel Konstruksi Kapal Baja SMK Teknik PAL Surabaya untuk melaksanakan satu praktek pelatihan terakhir, yaitu Fabrikasi Logam itu sendiri. Kali ini, selama 3 hari ke depan, Nono Budi Setiawan yang memiliki pengalaman puluhan tahun dalam bidang ini kembali menjadi instruktur bagi 18 peserta pelatihan.
Susunan kegiatan yang ada di dalam praktek fabrikasi logam tidak hanya sebagai pengasah kemampuan peserta setelah menerima berbagai macam materi pada hari sebelumnya, tetapi hasil kerja para peserta yang juga merupakan hasil perakitan juga dimanfaatkan sebagai bahan penilaian asesor ketika melaksanakan sertifikasi uji kompetensi pada hari ke-11.
Kegiatan praktek dimulai dengan penandaan (Marking) pada pelat yang akan menjadi benda kerja para peserta. Hal ini tentulah menjadi bagian yang pasti dengan mudah dilalui oleh peserta karena terlepas dari latar belakang peserta sebagai instruktur dalam bidang terkait di SMK masing-masing, pelatihan Menggambar dan Membaca Gambar Teknik pada hari ke-2 dan ke-3 membuat para peserta semakin mantap dengan keahlian yang dimiliki.
Seusai para peserta menandai bagian-bagian pada pelat sesuai dengan lembar kerja, pekerjaan dilanjutkan dengan pemotongan (Cutting) pada material pelat menggunakan gas Oxy Acyteline, sehingga pelat dapat dibentuk sesuai dengan yang diperintahkan oleh lembar kerja. Sekali lagi, hal ini bukanlah perkara yang sulit berbekal materi pemotongan pelat yang juga telah diberikan pada hari ke-5.
Tentunya, tidak semua pemotongan akan rata sempurna, terlebih ketika menggunakan metode manual atau dengan tangan. Maka dari itulah, setelah material pelat terbentuk sesuai dengan yang diinginkan, peserta bergerak menuju ke meja ragum untuk melaksanakan proses penggerindaan (Grinding). Sesuai dengan namanya, penggerindaan bertujuan untuk merapikan hasil pemotongan pelat sehingga pada tahap selanjutnya, yakni perakitan (Fitting) bisa menghasilkan kualitas yang lebih baik.
Tahap terakhir, yaitu perakitan (Fitting) material pelat. Bagian-bagian dari pelat yang telah dipotong dan rapi digerinda dibawa ke bilik perakitan untuk dilas dan dirakit menjadi bentuk yang sempurna sesuai dengan lembar kerja. Teknik pengelasan yang digunakan dalam perakitan ini adalah Tack-Welding, di mana secara singkat, teknik pengelasan ini dilakukan dengan cara mengelas pendek di titik-titik yang terisolasi untuk menahan beberapa material pelat selama proses fabrikasi logam.
Pada bagian ini adalah tantangan yang sebenarnya. Para peserta tidak dianjurkan untuk semena-mena dalam melaksanakan proses fabrikasi/assembly dikarenakan seperti yang telah dinyatakan, bahwa hasil perakitan peserta jugalah menjadi penilaian tambahan asesor selama uji sertifikasi bidang fabrikasi logam.
Namun, selama tiga hari mengerjakan proses perakitan material, puji syukur para peserta telah menghasilkan hasil praktek yang baik secara visual maupun kualitas perakitan itu sendiri. Dengan hasil yang cukup memuaskan, para peserta diharapkan bisa lebih menghadapi uji sertifikasi keesokan hari dengan lebih percaya diri.
Sertifikasi Bidang Fabrikasi Logam
Hari terakhir dan tujuan utama dari rangkaian panjang kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi Bidang Fabrikasi Logam telah tiba, yaitu uji sertifikasi kompetensi para peserta. Sebagai latar belakang, sejatinya 10 hari sebelumnya adalah sebuah build-up atau pemantapan baik teori maupun praktek peserta untuk satu hari ini.
Jumat, (25/03/2022), Ruang Binaloka Divisi HCM PT PAL Indonesia akan menjadi venue atau tempat uji sertifikasi kompetensi Bidang Fabrikasi Logam. Dimulai pukul 08.00, asesor—Ir. Hery Sunaryo dan Muhammad Fahmi Triwibowo memberikan beberapa instruksi dan penjelasan kepada para peserta sebelum ujian dimulai.
Penjelasan yang pertama adalah sebuah berita baik di mana para peserta telah lolos kualifikasi untuk hasil praktek fabrikasi logam yang telah dilakukan selama tiga hari sebelumnya. Kedua asesor telah terlebih dahulu memeriksa hasil kerja para peserta, dan memberikan penilaian yang cukup dari minimal hasil yang diperlukan, sehingga, untuk lebih meningkatkan hasil akhir dari keseluruhan kegiatan selama hampir dua minggu ini, penjelasan dan instruksi kedua diberikan.
Instruksi tersebut adalah tata cara dan langkah-langkah yang disampaikan kepada peserta oleh asesor sebelum melaksanakan uji tertulis. Pengujian ini dibutuhkan sebagai pendorong nilai masing-masing peserta, sehingga sertifikat fabrikasi logam bisa dipastikan untuk sampai ke tangan seluruh peserta.
Selama kurang lebih dua jam hingga pukul 10.00, para peserta mengerjakan soal tulis yang dipersiapkan oleh asesor. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan tentunya meliputi pengetahuan materi di dalam skema Fitter Fabrikasi Pelat. Terlihat para peserta mengerjakan masing-masing soal dengan serius, dengan berbekal harapan juga untuk mendapatkan hasil yang jauh lebih baik.
Tour ke Area Kerja PT PAL Indonesia (Persero)
Setelah kegiatan yang padat, yang juga menguras tenaga juga pikiran, sebuah reward memang seharusnya diberikan. Dalam hal ini, untuk ditulis sebagai pengalaman baru dalam ingatan masing-masing, peserta diajak untuk berkeliling area kerja galangan kapal PT PAL Indonesia, yang merupakan galangan kapal terbesar se-Asia Tenggara.
Rekreasi singkat dimulai dengan mengunjungi Dok Irian, yang dipergunakan sebagai tempat Overhaul dan Repairing kapal-kapal niaga maupun kapal perang dari berbagai Owner di seluruh dunia.
Berlanjut, Bengkel/Workshop Divisi Kapal Perang menyapa. Di dalam ruangan sepanjang lebih dari 60m tersebut, dua kapal sedang dibangun, yakni kapal perang KCR No. 05, dan KCR No. 06.
Dari Divisi Kapal Perang, peserta diajak untuk masuk ke area terbesar dari PT PAL Indonesia, yaitu Divisi Kapal Niaga. Galangan Dok Semarang yang berada di divisi ini dapat membangun kapal dengan panjang yang lebih dari 120m, serta lebar lebih dari 20m.
Di dalam Divisi Kapal Niaga, para peserta menyaksikan berbagai bengkel-bengkel yang beroperasi di dalamnya, di antaranya adalah bengkel fabrikasi, bengkel assembly¸bengkel pipa, bengkel outfitting, dan bengkel konstruksi lainnya. Divisi Kapal Niaga juga memiliki Crane >> ton yang secara umum dipergunakan untuk mengangkat dan menyeleraskan blok-blok kapal yang dalam proses perakitan.
Di ujung tempat yang merupakan dermaga, para peserta mengambil rehat sejenak untuk menikmati pemandangan Selat Madura dan Patung Jalasveva Jayamahe yang berdiri kokoh, serta tak lupa mengambil beberapa potret untuk merayakan selesainya kegiatan pelatihan dan sertifikasi bidang Fabrikasi Logam selama 11 hari ke belakang.
Tepat pada pukul 11.00, peserta dikumpulkan kembali ke Ruang Binaloka untuk mempersiapkan kepulangan mereka ke SMK masing-masing. Dan dengan ucapan penutupan singkat yang diwakili oleh Muhammad Fahmi Triwibowo, Pelatihan dan Sertifikasi Bidang Fabrikasi Logam secara resmi ditutup, dengan keseluruhan 18 peserta meraih titel kompeten dalam skema sertifikasi Fitter Fabrikasi Pelat.