Sebagai bentuk nyata atas komitmen dan kontinuitas terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), PT PELNI (Persero) kembali bekerja sama dengan PT Pusdiklat PAL Tekno dalam menyelenggarakan program pelatihan dan sertifikasi pengelasan untuk Anak Buah Kapal (ABK). Program ini terlaksana pada tanggal 19 hingga 24 Mei 2025, dan diikuti oleh enam orang peserta dari cabang PT PELNI (Persero) yang tersebar di Indonesia. Program ini merupakan batch pertama di tahun 2025, yang terselenggara demi melanjutkan tren kesuksesan enam batch sebelumnya yang telah terlaksana selama periode tahun 2023 dan 2024.
Fokus utama dalam program pelatihan ini masih sama seperti batch-batch sebelumnya, yaitu bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman dan kompetensi pengelasan SMAW sambungan pelat dan pipa, yang relevan dengan pekerjaan operasional PT PELNI (Persero) sendiri.
Agenda pelatihan ini terbagi ke dalam beberapa tahapan dan sesi, yang dimulai dengan pembukaan oleh Direktur PT Pusdiklat PAL Tekno, Fahmi Triwibowo. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan materi teori sebagai pembekalan dasar-dasar pengelasan oleh instruktur Wahyudi demi menyatukan persepsi peserta dengan berbagai macam latar belakangnya.
Kegiatan praktik pengelasan dimulai pada hari kedua, di mana para peserta dibimbing oleh instruktur Kuswanto, Ainun, dan Arifin untuk terlebih dahulu mempraktikkan pengelasan pelat ke pelat dengan sambungan Fillet.
Tingkat kesulitan dari agenda praktik kian ditingkatkan setelah para peserta berhasil menyelesaikan sambungan Fillet dasar, yaitu 1F dan 2F, yang mana kemudian dilanjutkan dengan praktik pengelasan sambungan pelat dan pipa, sebagaimana target awal yang telah ditentukan dalam program pelatihan ini.
Sebagai penutup dari rangkaian pelatihan, pada hari keenam para peserta mengikuti uji kompetensi berbasis nasional oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Uji sertifikasi inilah yang akan menjadi hasil akhir dan tolok ukur pencapaian kompetensi yang telah diperjuangkan oleh para peserta selama lima hari sebelumnya, dan menghasilkan sertifikat kompetensi nasional yang diakui di dunia industri.
(daf)
