Sebagai salah satu perusahaan penyuplai listrik terbesar di Indonesia, PT PLN Nusantara Power terus meningkatkan pemenuhan kebutuhan listrik di seluruh daerah di Indonesia. Salah satu dari bentuk nyata misi tersebut adalah dibangunnya pembangkit listrik yang seringkali disebut sebagai Pembangkit Listrik Terapung, yang juga memilliki beberapa nama lain seperti Floating Power Plant, Relocatable Power Plant, dan juga Barge Mounted Power Plant (BMPP).
BMPP telah dikembangkan pertama kali sejak tahun 1998 di PT PAL Indonesia dan terus berlangsung hingga kini. Dengan bentuknya yang mudah dipindah/digerakkan, pembangkit listrik ini secara spesifik dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah-daerah terpencil, atau 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal) di Indonesia.
Dengan target seperti di atas, PT PLN Nusantara Power berkehendak untuk lebih meningkatkan kompetensi para personilnya dalam hal mendalami seluk-beluk dari BMPP melalui Pelatihan Relocatable Power Plant, yang tercapai melalui kerja sama antara PT PLN Nusantara Power unit PJB Academy, dengan PUSDIKLAT PAL Indonesia dan PT PAL Indonesia. Dihadiri oleh sebanyak 18 orang personil PT PLN Nusantara Power, pelatihan ini berlangsung selama tiga hari dimulai dari Rabu (25/10/23) hingga Jumat (27/10/23).
Agenda pelatihan pada awalnya dibuka oleh sambutan dari perwakilan PT PLN Nusantara Power, Hafidh Elka Hakim, dan Kepala PUSDIKLAT PAL Indonesia, Ir. Hery Sunaryo. “Pelatihan ini merupakan follow-up dari workshop tahun lalu (2022) yang juga dihadiri oleh PT PLN Nusantara Power dan PT PAL Indonesia,” ujar Hafidh dalam sambutannya, sekaligus menerangkan dasar dari dilaksanakannya Pelatihan Relocatable Power Plant.
“Target dari Business Issue PT PLN Nusantara Power adalah pengembangan kompetensi Relocatable Power Plant”, terang Hafidh kemudian, yang menjelaskan bahwa tujuan pelatihan ini merupakan sebuah harapan untuk improvement dari segi kompetensi untuk meningkatkan kualitas dari Relocatable Power Plant, atau BMPP itu sendiri.
Dalam pelatihan kali ini, PUSDIKLAT PAL Indonesia bersinergi dengan PT PAL Indonesia dalam menghadirkan personil-personilnya yang memiliki hubungan langsung dengan pembangunan BMPP sebagai narasumber dari topik-topik yang dibahas.
Materi pembuka pelatihan diisi oleh Sudi Utomo yang menampilkan Safety Induction, menjelaskan bagaimana pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3LH), terutama dalam area kerja yang tinggi resiko.
Pengenalan tentang Barge Mounted Power Plant (BMPP) selanjutnya disampaikan oleh Kepala Proyek (Kapro) BMPP Nusantara 2, Ikhwan Koharudin, bersama dengan Project Management Team (PMT), Dimas Pamungkas, Timbul Guntoro, dan Agus Wibowo. Paparan tersebut berkecimpung ke dalam beberapa materi terkait apa itu BMPP, termasuk tipe, kelas, sistem operasi, dan beberapa poin detail lainnya yang bertujuan untuk menanamkan pemahaman topik tersebut kepada para peserta.
Materi teori hari pertama kemudian dilanjutkan dengan penjelasan kepada peserta mengenai rincian dari pembangunan BMPP, khususnya yang sedang terjadi di PT PAL Indonesia saat ini. Hal itu termasuk seperti perencanaan pembangunan BMPP, fabrikasi, instalasi, pre-commissioning, hingga commissioning dari BMPP.
Hari kedua materi beralih fokus menuju ke dua perspektif lain dalam topik yang masih sama. Bersama dengan Kepala Divisi (Kadiv) Corporate Strategic Planning, Aris Wacana Putra, para peserta menerima paparan mengenai strategi perusahaan dalam mendukung kelistrikan nasional. Sesi materi kemudian berlanjut dengan kajian BMPP dari sisi desain, yang disampaikan oleh tim dari Divisi Desain PT PAL Indonesia.
Kunjungan lapangan (Site Survey) ke area lapangan PT PAL Indonesia pula terlaksana pada hari kedua pelatihan ini. Dipandu oleh PMT, para peserta mengunjungi beberapa bengkel yang turun tangan secara langsung terhadap pembangunan BMPP Nusantara 2 di Divisi Rekayasa Umum dan Divisi Kapal Niaga. Para peserta juga berkesempatan untuk turun langsung ke area pembangunan BMPP Nusantara 2 untuk melihat detail konstruksi secara lebih dekat.
Kesimpulan dari pelatihan ini tersampaikan pada hari ketiga, Jumat (27/10/23). Pada hari ini, sesi diskusi digelar selama satu hari penuh, di mana para peserta dipersilahkan untuk bertanya dan berdiskusi kepada PMT dan Tim Divisi Desain PT PAL Indonesia mengenai materi teori selama dua hari berada di ruang kelas, maupun ketika para peserta berkunjung ke area produksi BMPP Nusantara 2.
Sesi diskusi ini berlangsung hingga siang hari, yang kemudian keseluruhan kegiatan ini ditutup oleh sebuah Post Test untuk meninjau pemahaman peserta selama tiga hari pelatihan Relocatable Power Plant di Pusdiklat PAL Indonesia.
Penutupan acara pelatihan dilaksanakan segera setelah seluruh peserta menyelesaikan Post Test yang sudah dibagikan. Ir. Hery Sunaryo yang memimpin jalannya penutupan acara menyampaikan pesan dan harapannya terhadap pelatihan yang telah selesai digelar. “Semoga materi-materi dari instruktur bisa memberikan gambara terhadap rencana-rencana PT PLN Nusantara Power untuk ke depannya,” tutur Hery dengan harapan pelatihan ini bisa menunjang proses rencana PT PLN Nusantara Power di masa mendatang, khususnya terkait proyek Relocatable Power Plant itu sendiri.
(daf)